Dugaan Penyebab Kebakaran PT Kahatex Rancaekek
Bandung | Radar Jam Berita, -Kebakaran hebat yang terjadi di PT Kahatex Bandung pada Kamis 29 Februari 2024 siang sekira pukul 11.00 WIB ,viral di media sosial karena beberapa bangunan pabrik dilalap si jago merah .
Mengetahui adanya kebakaran, karyawan pabrik berhamburan menyelamatkan diri, Kebakaran di PT Kahatex Bandung yang berlokasi di Jalan Raya Bandung Garut tersebut menyebabkan asap tebal membumbung tinggi hingga terlihat dari kejauhan.
Meski belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya kebakaran, pihak kepolisian masih menyelidiki kejadian tersebut, ada dugaan tertentu mengenai penyebab kebakaran di PT Kahatex yang dinyatakan oleh lembaga berkompeten terhadap penanganan kebakaran di PT Kahatex Bandung.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang memastikan ada sebanyak dua gedung terbakar di PT Kahatex yang berada di Jalan Raya Bandung-Garut tersebut.
Dilansir dari Media online pikiran rakyat, Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno menyatakan ada dua gedung pabrik yang terbakar.
Lanjut Atang menyebut bahwa proses pemadaman cukup lama karena di dalam pabrik terdapat material-material yang mudah terbakar mengingat Kahatex adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil." Ungkapnya
Kondisi terkini aman, tim kebakaran pemerintah daerah, Kahatex dan juga milik Brimob menggunakan water canon untuk menembus tembok agar bisa dimasuki air," kata Atang.
"PT Kahatex juga memberhentikan produksinya karena bangunan rusak dan aliran listrik dipadamkan.
Berdasarkan pantauannya di lapangan, sumber api disinyalir berasal dari gedung penyimpanan lokasi air kain di area PT Kahatex,"Dan menurut laporan para petugas, saya lihat sendiri itu akibat dari gas namun sudah kami lokalisir.
Sekarang masih ada beberapa titik api yang memang masih menyala ada di beberapa tumpukan kain di dalam gedung itu," ujar Atang usai pemadaman.
"Namun untuk kepastian pemicu peristiwa kebakaran perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini masih didalami polisi."Tukas nya
(Deden Sudiana)