foto Istimewa Korban Terjangkit DBD |
Puluhan Warga Kampung Babakan Desa Mayak Terjangkit DBD
Cianjur || Radarjamberita.com, -Puluhan warga kampung babakan Desa Mayak Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur terpaksa dirawat di RSUD Cianjur karena diduga terjangkit demam berdarah dengue (DBD)."Selasa (03/09/2024)
Kepala Puskesmas Cibeber Liste mengatakan, pihaknya mencatat 13 orang warga kampung babakan tersebut telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cianjur.
"Temuan kasus DBD tersebut pertama kali diketahui setelah pegawai puskesmas cibeber menerima informasi seorang warga asal kampung babakan Desa Mayak, dirawat karena positif DBD,"katanya
satu pekan setelahnya, kembali masuk laporan terkait warga yang positif DBD di Desa yang sama dan dua hari sekali ada warga yang positif DBD di bawa ke puskesmas selanjutnya dirujuk ke rumah sakit.
"Tiga hari yang lalu tercatat ada 11 warga yang harus dirawat karena di duga DBD, tim dari puskesmas mengambil tindakan pengawasan dan pemantauan serta penyisiran sarang jentik nyamuk dari mulai pemukiman sampai ke perkebunan melon dan sekaligus pengasapan di kampung tersebut."terangnya
Warga kampung babakan dilaporkan paling banyak terkena DBD dan Puskesmas mencatat sampai hari ini ada 13 warga yang suspect DBD, sehingga diberikan penanganan intensif untuk memastikan apakah memang DBD atau mengidap penyakit lain."tegasnya
Menurut keterangan dari seorang tokoh kampung Babakan yang berinisial (RL ) (45) membenarkan dilingkungan kampungnya banyak yang terjangkit DBD, sampai dengan hari kemarin tanggal 02-09-2024 sudah tecatat 13 orang. kemarin terakhir pasangan suami istri (MF) dan (Hi) serta anaknya (Ri) dibawa ke puskesmas, setelah diperiksa dan diagnosa maka puskesmas menyarankan dan memberikan rujukan untuk di bawa ke RSUD."ujarnya
kami berharap kepada Dinas terkait ataupun Pemerintahan Daerah agar bisa memberikan solusi terkait masalah DBD ini, dan juga kepada pihak BPJS agar responsif dan memberikan kemudahan untuk semua warga kampung babakan yang terjangkit DBD dalam pengurusan atau pembuatan kartu BPJS." pungkasnya
Sampai berita ini di publikasikan, belum mendapatkan keterangan dan kejelasan dari pihak Kadinkes ataupun Kabid Penangan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Cianjur.